Jumat, 25 Juli 2008

Adab di Pasar

Pasar memegang peranan penting dalam masyarakat khususnya dalam hal ekonomi etika yang berikaitan dengan keberadaan seseorang di pasar, antara lain :

1. Berdo’a sebelum masuk, sebelum masuk pasar, hendaknya membaca do’a terlebih dahulu “La ilaha illallah wahdahu lasyarikalahu al-mulku wa lahu alhamdu yuhyi wa yumitu wa huwa hayyun layamutu bi yadihi al-khair wa huwa’ala kulli syaiin qadir (H. R Ibnu Majah)

2. Bersih dari unsur haram, seperti minuman keras, bangkai dan lain sebagainya. Dimana sabda Rasulullah SAW “Sesungguhnya Allah SWT mengharamkan jual beli khamar, bangkai, babi dan patung berhala” (H.R Bukhari dan Muslim)

3. Berlaku jujur dalam setiap muamalah

Dikisahkan suatu hari dimana Rasulullah mendapati tumpukan makanan di pasar. Beliau lalu memasukkan tangannya dan mendapati jarinya dalam keadaan basah. Nabi berkata “Apakah ini wahai pemilik makanan ? Ia menjawab “ Makanan ini telah terkena percikan air hujan. “Nabi bersabda, letakkanlah ia dibagian paling atas makanan sehingga pembeli dapat melihatnya. Barang siapa yang menipu niscaya ia bukan golongan kami” (H.R At-Tirmidzi)

4. Tidak curang dalam timbangan

Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang (1) (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, (2) dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi (3) (Q.S Muthaffifin 1-3)

5. Tidak berteriak-teriak ditengah pasar

Disebutkan dalam kitab Syamail Muhammadiyah diantara sifat terpuji Rasulullah adalah : “Beliau tidak pernah melakukan perbuatan jelek & tidak memiliki sifat keji, tidak berbuat gaduh (berteriak-teriak) di pasar, dan tidak membalas dengan kejelekan. Namun,beliau bersifat toleran & memberi maaf (Diriwayatkan dari Aisyah ketika ia ditanya tentang akhlak Nabi)

6. Senantiasa memelihara amanah dan janji

Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu (Q.S Al-Maidah : 1)

7. Tidak mengumbar sumpah dalam berdagang

Rasulullah SAW bersabda “Jauhilah banyak bersumpah dalam berdagang, sebab ia melariskan namun sekaligus menghilangkan berkah (Dishahihkan oleh Al-albani)

8. Menghindari praktik monopoli

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwasanya Rasulullah melarang sahabat mencegat para pedagang sebelum tiba ke pasar. Sebab (boleh jadi) para pedagang tak mengetahui harga di pasar sedang mereka menjualnya dengan harga tinggi (H.R Bukhari & Muslim)

9. Tidak mempermainkan harga

Suatu hari masyarakat di kota Madinah mengeluhkan kenaikan harga yang terus melonjak, Nabi SAW bersabda “Sesungguhnya (hak) Allah-lah menetapkan harga, zat yang menyempitkan dan melapangkan (sesuatu) dan saya berdo’a semoga kelak saya menemui Allah dan tiada seorangpun diantara kalian menuntutku akibat terzhalimi dalam masalah darah dan harta (H. R Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah & Ahmad)

Tidak ada komentar: